Sabtu, 29 Mei 2010

Singkat Perjalanan Menemukan MAnusia Gerobak

Kerusuhan...
Terjadi kerusuhan januari tahun 1999 di Ambon merupakan salah satu alasan saya melanjutkan study ku ke Sekolah Perawat TK.II Pelamonia Makassar. Walaupun dengan sedikit keengganan orang tuaku memberikan izin untuk aku menginjakkan kaki ke tanah angin mamiri.... Rasa Syukur yang tak terkira dan Apresisi yang Takterhingga untuk kedua Orang tua ku yang dengan segenap tenaga dan tetes keringat selalu menyokongko untuk menuntut ilmu hngga jadilah aku walau dengan sekian kekuranganku....
Kemudian Pada tahun 2001 saya masuk Akademi Keperawatan Politeknik Kesehatan Makassar (banta_bantaeng). setelah 5 semester ku lalui, tibalah Saatnya untuk magang ke RS Hasan sadikin bandung yang dilanjutkan dengan Kunjungan Ke Gatot Subroto, RS Jantung HArapan Kita dan Kebetulan Kami Nginap DI Wisma RSCM.
Indahnya Jakarta...
Dengan tinggal di RSCM yang dilihat dan saya nikmati adalah kota Jakarta yang indah megah... betul-betul metro... secara dengan menyebrang jalan yang tidak cukup 5 menit saya telah berada di ATRIUM Plaza, dengan jalan pagi saya bisa nikmati indahnya Monas, Istana Kepresidenan, Mesjid istiqlal yang Subhanallah... dan didepannya di temani oleh Katedral yang menjulang.. jelasnya saya tidak masuk sih ke Catedral.
Harus kembali....
Tiba waktunnya aku harus kembali ke makasar tempat manuntut ilmu (ilmu keperawatan bukan ilmu.... he..he..he..) guna menyelesaikan study. setelah di wisuda pulang kampoeng itu hukumnya wajib bagiku karena sejak awal orang tua ku telah mewanti-wanti agar aku harus kembali ke kampung halaman yang ternyata sekarang ku tinggalkan juga karena tempat kerjaku di pulau seram.... uh seram.....
Manusia Gerobak
januari 2008 kembali ku tapakkan kakiQ di tanah jakarta dalam rangka bersama mahasiswa magang Prodi Keperawatan Masohi Politeknik Kesehatan Ambon yang magang selama sebulan Di RSUP Persahabatan.
Disore hari nan cerah bersama Seretaris Prodi kami menuju Sagung Seto untuk membeli beli buku. asyik membeli buku saat pulang kami tidak lagi bersama matahari tetapi ditemani bulan...
sesampai di simpang jalan depan RSUP mata ku tertumbuk dengan adanya kaki yang keluar dari gerobak, dengan sedikit kaget saya bertanya kepada pa Ir... pa" kenapa ada kaki di gerobak??? itu manusia gerobak jo... mereka yang tidak punya rumah di ibukota biasanya tinggal di situ!
Besoknya dengan sengaja ku lewati tempat yang sama agar bisa kulihat lagi sis lain ibu kota ku.. dan ternyata gerobak itu adalah tempat tinggal 1 keluarga dengan 3 orang anak sehingga untuk memenuhi kebutuhantidur yang paling dasar menurut "abraham maslow" saja meraka harus bergantian sehingga tak pelak si sulung menangis di bawag tiang listrik karena harus mengalah dengan adiknya yang harus dikeloni sang ibunda... dan ternyata bukan hanya 1 KK masih ada keluarga lain yang berjejer di sepanjang jalan dengan gerobak rumah mereka.
Ya Allah Ya Rabb.... ibu itu memang sabar tapi kenapa ibu kota kejam... tak dinyana memang...
Atrium indah, Istana Kepresidenan Magah, Monas menjulang dengan Kokoh tapi bagaimana dengan mereka yang tinggal di gerobak apa selamanya kehidupan yang akan mereka jalani seperti ini? tak ada yang bisa kulakukan untuk mengubah nasib mereka...
Syukur Alhamdulillah... Dari kejadian ini ada hikmah yang saya dapatkan bahwa langit itu berlapis tujuh dan tanah pun seperti itu... melihat ke atas sebagai motivasi dan kebawah agar kita bisa menjadi manusia yang bersyukur.....
Trimakasih mama, trimakasih papa (alm).... jo bangga dengan papa dan mama.....
"Usaha dan Berdo'a yang Akan Mengubah Nasib kita"

1 komentar:

cacaniar.com mengatakan...

Ibu Jo Blog keren....http://sahupalashare.blogspot.com

Posting Komentar

@copyright 2010 and powered